Laporan terbaru dari perusahaan jasa profesional global, Turner & Townsend, menunjukkan bahwa sektor konstruksi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tetap tangguh meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan geopolitik.
Menurut laporan “Global Construction Market Intelligence (GCMI) 2025“, biaya konstruksi di 99 pasar global dianalisis, dengan Jakarta menjadi salah satu pasar paling kompetitif di Asia Tenggara dengan biaya US$943 (Rp 15,3 juta) per meter persegi.
Laporan ini juga menyoroti permintaan yang meningkat untuk pusat data dan pergeseran menuju praktik pembangunan berkelanjutan, menjadikan Asia Tenggara sebagai destinasi investasi yang menarik.
Beberapa temuan lainnya:
- Jakarta mengalami kenaikan biaya konstruksi sebesar 3%, didorong oleh pembangunan pusat data.
- Pertumbuhan pesat diperkirakan pada paruh kedua 2025, meskipun ada ketidakpastian investasi asing.
- Kekurangan tenaga kerja terampil di bidang mekanikal, elektrikal, dan perpipaan (MEP) menjadi tantangan utama di kawasan ini.
Menurut Turner & Townsend, tren nearshoring dan transformasi digital di Asia Tenggara membuka peluang investasi signifikan.
Source: id.techinasia.com