Untuk pertama kalinya di Indonesia, sebuah jalan tol dibangun dengan memanfaatkan bambu sebagai bagian dari struktur dasarnya.
Tol yang memiliki panjang 26,95 kilometer ini membentang di wilayah provinsi Jawa Tengah yang saat ini dipimpin Gubernur Ahmad Luthfi.
Jawa Tengah sendiri saat ini memiliki beberapa ruas jalan tol yang telah beroperasi dan mendukung mobilitas masyarakat.
Namun, yang paling menarik perhatian adalah tol yang dibangun dengan konstruksi berbasis bambu. Jalan tol ini diberi nama Tol Semarang–Demak.
Tol Semarang–Demak membentang sepanjang 26,95 kilometer, terbagi menjadi dua seksi utama, dan merupakan bagian dari proyek strategis nasional dengan nilai investasi mencapai Rp5,44 triliun.
Kehadiran tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah pesisir utara Jawa, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Seksi 2 yang menghubungkan Sayung–Demak sepanjang 16,31 km sudah mulai beroperasi sejak 25 Februari 2023, dan telah memberikan dampak positif terhadap kelancaran arus lalu lintas dan penghematan waktu tempuh.
Sementara Seksi 1 penghubung Kaligawe–Sayung sepanjang 10,64 km dibangun di atas permukaan laut dan saat ini masih dalam tahap konstruksi yang terbagi dalam tiga paket pekerjaan.
Yang membuat seksi 1 ini unik adalah pemanfaatan matras bambu berlapis 17 untuk memperkuat struktur dasar jalan tol di atas laut.
Penggunaan bambu sebagai bagian dari sistem fondasi ini merupakan terobosan dalam konstruksi berkelanjutan.
Bambu yang digunakan berasal dari daerah Wonogiri, Magelang, dan Purworejo, dipilih secara ketat dengan panjang batang mencapai 8 meter dan diameter antara 8 hingga 10 cm.
Dalam pembangunan paket 1B, digunakan sekitar 10 juta batang bambu yang dirakit oleh 1.500 tenaga kerja ahli.
Metode ini tidak hanya memperkuat struktur jalan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan laut, karena bambu merupakan material alami yang mudah terurai dan tidak mencemari ekosistem.
Penggunaan bambu sebagai material utama dalam proyek Tol Semarang–Demak menjadi contoh nyata penerapan konsep green construction atau pembangunan berwawasan lingkungan.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Wilan Oktavian pada Maret 2025 lalu menyebut bahwa Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1B yang terintegrasi tanggul laut nantinya menjadi bagian dari Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall.
Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi I tersebut tetap ditargetkan untuk selesai secara keseluruhan pada kuartal II tahun 2027.
Itulah informasi mengenai tol pertama di Indonesia yang dibangun dengan menggunakan fondasi bambu, yang berada di Provinsi pimpinan Ahmad Luthfi.
Source: ayobandung.com